Berimanlah, karena Iman dapat menghilangkan kecemasan dan menghapus kegundahan.
Iman adalah penyejuk mata hati orang-orang yang mengesakan Allah dan pelipur orang-orang yang suka beribadah.
(Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al-Qorni dalam bukunya : La Tahzan)
Maafkanlah orang yang mendzolimi anda dan sambunglah tali silaturahim dengan orang yang memutuskannya dari anda.
Berilah orang yang tidak pernah memberi kepada anda dan berlaku lembutlah kepada orang yang berlaku jahat kepada anda. Jika anda mampu melakukan ini, niscaya anda akan mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman.
Melepaskan pandangan kepada yang haram akan mengakibatkan kecemasan, kesedihan dan luka di hati. Orang yang bahagia adalah orang yang dapat menundukkan pandangannya dan takut kepada Tuhannya.
Makan adalah kebahagiaan sehari. Bepergian adalah kebahagiaan seminggu. Pernikahan adalah kebahagiaan sebulan. Harta adalah kebahagiaan setahun. Tapi IMAN adalah kebahagiaan seumur hidup.
Hak seorang muslim kepada muslim yang lain ada enam:
Jika bertemu maka ucapkanlah salam, jika tidak terlihat maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah” maka jawablah (dengan mengucapkan “yarhamukallah”), dan jika meninggal maka antarkanlah (ke pemakaman).
Pemburu syurga tidak akan berhenti pada tahap mimpi. Ada asa yang harus diwujudkan, ada pengorbanan yang harus dikeluarkan, ada amal dan karya nyata yang harus dipersembahkan.
Ketika wajah penat memikirkan problematika dunia, maka berwudhulah, ketika tangan letih menggapai cita maka tengadahkanlah untuk berdoa. Ketika pundak ini tak kuasa memikul amanah maka bersujudlah.
Jika kau rasakan beratnya kaki menapak dan letihnya bersabar karena menunaikan urusan pribadi dan umat, itulah indikasi jawaban dari sebuah pertanyaan : “Mengapa perjuangan itu pahit?”. “Karena sesungguhnya syurga itu mahal”
Dalam kesakitan teruji kesabaran, dalam perjuangan teruji keikhlasan, dalam ukhuwah teruji ketulusan, dan dalam tawakal teruji keyakinan.
Lelah fisik obatnya istirahat, lelah hati obatnya dzikrullah dan berkhusnudzon, lemah iman maka carilah majelis iman, dan lemah ukhuwah maka silaturahimlah.
Jangan pernah meminta Allah untuk meringankan bebanmu, tapi mintalah Allah untuk menguatkan tulang punggung kita. Berikan semua yang dapat kita berikan untuk Allah dan Islam.
Harta yang paling berharga adalah sabar
Teman yang paling akrab adalah amal
Bahasa yang paling manis adalah senyum
Ibadah yang paling indah adalah ikhlas
Hal yang paling dekat adalah maut
Hal yang paling berat adalah amanah
Hal yang paling besar adalah nafsu
Hal yang paling ringan adalah meninggalkan sholat
Hal yang paling tajam adalah lidah
Sesungguhnya para pejuang tidak akan pernah merugi, tidak mengenal kata henti. Tiap peluhnya akan menjadi mutiara, air matanya akan menjadi cahaya. Lelahnya sebagai penebus dosa dan gugurnya bernilai ibadah.
Sebuah pemikiran dapat diwujudkan jika tersedia keyakinan kuat pada diri, keikhlasan dalam berjuang di jalan-Nya, gelora semangat yang selalu bertambah, serta kesiapan beramal dan berkorban dalam mewujudkannya.
Sahabat sejati lahir dari kebersamaan, tumbuh dengan kejujuran, berjalan dengan kepercayaan, dewasa tanpa keegoisan, matang lewat pengorbanan dan pergi membawa kenangan.
Dunia ini indah dan bermakna karena ada ukhuwah yang saling memberi tanpa batas. Ada sapa dalam duka, ada do’a dalam ketakutan, ada maaf dalam khilaf, ada semangat dalam keterpurukan, ada cinta dan kasih sayang dalam penderitaan dan ada nasihat dalam perbaikan diri.
Ukhuwah ibarat satu janji yang dibuat dalam hati. Tak dapat ditulis dan tak dapat dibaca, namun takkan terpisahkan oleh jarak dan takkan berubah oleh waktu. Sedetik dimata dan selamanya di jiwa.
Kawanmu yang sejati adalah yang berkata kebenaran kepadamu, bukan membenarkan setiap perkataanmu.
Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan dibibir, tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doanya.
Ukhuwah itu penuh makna yang mangalir dalam nadi seorang pejuang. Ia tidak seperti air minum yang hanya setia dikala dahaga, dan tidak seperti bayangan yang hanya tahan dalam 12 jam. Tapi ukhuwah itu setia setiap saat. Walau mata tak dapat memandang namun doa tuk keistiqomahan saudaranya
Sahabat adalah dorongan ketika engkau hamper berhenti. Petunjuk jalan ketika engkau tersesat. Membiaskan senyuman sabar ketika engkau berduka. Memapah saat engkau hampir tergelincir. Dan memberi bulir-bulir doa walau tanpa diminta dan diketahui.
Ukhuwah isn’t what you get, but what you give
Not how to listen, but how to understand
Not what you see, but how you feel
Not how you let go, but how you hold on
Not ends but FOREVER
Sahabat bukan matematika yang dapat dihitung nilainya
Bukan ekonomi yang mengharapkan materi
Bukan pula PPKN yang dituntut oleh undang-undang,
Tapi sahabat itu adalah sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa.
Seseorang yang istimewa bukan yang selalu di depan mata dan bukan pula yang senantiasa disisi kita. Tapi dia yang setia dan mengingat kita dalam lantunan doanya.
Indahnya dunia hanya sementara. Indahnya busana tak selamanya menjadi gaya. Indahnya wajah bila tua akan berubah. Tapi indahnya ukhuwah akan abadi selamanya.
Ketahuilah bahwa dien ini hanya tegak diatas pundak orang-orang yang memiliki azam yang kuat. Ia tidak tegak di atas pundak orang-orang yang lemah dan suka berhura-hura (tidak akan pernah). Perubahan itu membutuhkan komitmen dan keteladanan diri.
Barang siapa yang berinisiatif mengerjakan amal kebaikan lalu diikuti oleh orang lain maka baginya pahala atas perbuatannyaitu dan pahala dari orang yang mengerjakan setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (H. R. Bukhori)
Sesungguhnya yang dikehendaki Islam adalah sebagai besar waktumu, hampir seluruh hartamu, dan segarnya masa mudamu. Islam menginginkan semua yang terbaik, termulia dan teragung darimu.
Sesungguhnya pahlawan sejati adalah mereka yang mengukir sejarah umat ini dengan dengan darah-darah mereka. Membangun kemuliaan dengan jasad-jasad mereka, dan membangun bentng-benteng dengan tulang belulang mereka.
Hidup ini adalah keyakinan dan perjuangan (Ahmad Syauqi).
Dan perjuangan seorang mukmin sejati tidak akan berhenti kecuali kedua telapak kakinya telah menginjak pintu syurga. (Imam Ahmad bin Hambal)
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...